Minggu, 15 Oktober 2017


Hari ini, Senin (16/10/2017), laman muka Google kembali dihiasi dengan ilustrasi baru untuk memperingati peristiwa tertentu.

Kali ini, raksasa mesin pencari tersebut menampilkan sosok pria berkulit hitam yang tampak sedang menulis dengan latar belakang sebuah tali tambang, kapal, dan rantai yang tampak putus.
Google memberikan keterangan, pria tersebut bernama Olaudah Equiano. Siapa dia?

Mengutip keterangan di laman BBC, Senin (16/10/2017), Olaudah Equiano merupakan sosok anti perbudakan di Inggris pada abad ke-18.

Melalui otobiografinya yang berjudul The Intersting Narrative of the Life of Olaudah Equiano or Gustavus Vassa, the African, pria kelahiran Nigeria pada tanggal 16 Oktober 1745 ini mengungkap pahit getir semasa menjadi budak.

Dari otobiografi tersebut, Olaudah Equiano mengungkap dirinya pertama kali dijual ke perwira Angkatan Laut Inggris, Letnan Michael Pascal, yang lantas memberikan nama baru untuknya, yakni 'Gustavus Vassa'. Selama delapan tahun bersama Pascal, ia pun dibaptis dan belajar membaca dan menulis.

Ia lalu dijual ke kapten kapal di London dan membawanya ke Montserrat. Tak lama, Equiano kembali dijual ke pedagang bernama Robert King. Semasa menjadi budak King, Equiano mampu mengumpulkan uang hingga cukup untuk membeli kebebasannya sendiri.

Setelah bebas, pria berdarah Afrika ini aktif melontarkan berbagai bentuk perlawanan terhadap aksi perbudakan. Salah satu bentuk tersebut adalah dengan menerbitkan otobiografinya pada 1789.
Berkat kegigihannya dalam melawan aksi perbudakan dan karya-karyanya, Equiano mampu menggugah hati banyak pihak untuk ikut terlibat berkampanye dan mendesak disahkannya Undang-undang Perdagangan Budak pada 1807. Dengan undang-undang tersebut, perdangangan budak Afrika pun dihapuskan.

Pada tahun 1792, Equiano menikahi seorang wanita Inggris, Susanna Cullen, dan dianugerahi dua anak perempuan. Equiano meninggal pada 31 Maret 1797.